Pembagian Sifat Jujur Kejujuran menjadi buah bibir banyak orang, kejujuran hadir dengan gaung yang membahana. Kita seakan baru mengenal kata dan sifat mulia, “jujur”. Entah karena seringnya berdusta dan kebohongan oleh perilaku kita sendiri ataukah karena seringnya kita dibohongi sehingga kita menjadi heboh dengan kejujuran.Saat dua orang saling percaya, mereka merasa tenang dan aman. Tapi, membangun rasa percaya itu butuh waktu. Orang bisa saling percaya karena sering bergaul, berbicara dengan jujur, dan tidak saling egois. Tapi, kepercayaan itu bisa hilang hanya karena satu tindakan ketidakjujuran. Dan, jika ini terjadi, sulit untuk bisa saling percaya lagi.Orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan. 3) Kondisi fisik Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang.
belum tentu lagi, orang-orang lain disitu itu memang lebih hebat atau lebih pandai dari anak itu. Sholihat (2012:16) menyatakan bahwa anak yang pemalu seringkali kurang memiliki kemampuan sosial. Mereka tidak menunujukkan keterkaitan terhadap orang lain, tidak melakukan komunikasi dan tidak menunjukkan simpati ataupun mempertimbangkan orang
Mustofa, Bisri, 2017, Mendidik Generasi Berkualitas, Jakarta, Trans Media Abadi. Beberapa Kesalahan dalam Mendidik Anak Oleh: Bisri Mustofa, S.Sos, M.I.PPenyuluh Sosial Muda pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta Orang tua yang akrab dengan kata-kata, Udah diam!Kalau orang percaya atas kemampuan dan kejujuran kita barulah orang mau mempercayakan jabatan tertentu kepada kita. Maka modal kepercayaan akan lebih tinggi dibanding yang lainnya, modal yang berharga itu mesti dimiliki jika ingin karir dan perjalanan kehidupan sukses dan cemerlang, Sebaliknya, jika modal kepercayaan itu tidak dimiliki, maka
Orang yang kurang percaya diri biasanya pernah mengalami kekerasan yang menyebabkan kerusakan fisk maupun mentalnya sewaktu masih berusia kanak-kanak. Kekerasan fisik ini termasuk kejahatan seksual terhadap anak-anak, yang biasanya bisa disembuhkan, akan tetapi, kekerasan terhadap mental akan membekas sangat dalam dan sangat sulit untuk
sendiri, kurang percaya diri, kurang matang secara social dan kurang menghargai orang lain. Hal itulah yang membuat anak cenderung sulit berempati terhadap orang lain. Dari pola asuh authoritatif, otoriter, dan permisif, yang paling baik untuk mengajarkan dan menumbuhkan empati pada anak adalah tipe pola asuh demokratis.QZne.